It's Me, Just Me and Only Me part.11


Dan akhirnya pelajaran pak danger telah lewat, aku bersyukur hari ini pak danger tidak memaksa ku untuk maju. Aku bingung memikirkan untuk pulang kemana setelah ini, 15 menit lagi bel akan berbunyi. Nggak mungkin aku pulang kerumah, bisa bosan aku ngeliat mukanya vero dan renita. Ya walau pun aku memang tidak akan di siksa sama vero. Tapi ya tetap saja nanti vero lebih memperhatikan renita.
Sepertinya rio sedang asyik ngobrol sama renita, entah apa yang di obrolkannya. Tapi jujur aja aku benci kalau ngeliat mereka.



Aaaaa…. Ini nggak boleh terjadi, jangan bilang kalau aku mulai lagi untuk menyukainya. Memang dulu saat kami masih kelas 1 aku diam-diam menyukainya. Aku tau kalau itu salah, makanya aku berusaha untuk nggak suka lagi sama dia. Tapi kenapa sekarang,aku jadi begini. Tidak,, mungkin ini hanya perasaan ku saja, yapz benar!! Aku takut kalau rio akan lebih dekat dengan renita. Ternyata aku masih belum bisa menghilangkan sifat buruk ku ini, yang nggak pernah berbagi dengan orang lain. Renita sudah jadi anak papa juga, berarti renita juga saudara ku. Dan aku juga harus berbagi sama saudara ku. Kenapa harus aku yang selalu mengerti mereka. Kenapa bukan mereka yang mengerti aku.
Bel pulang pun berbunyi………………………………………………………………….
“ki, ntar sore jangan lupa kelapangan ya????? Hari ini kita ada latihan sepak bola”,kata rio pada ku.
“Okkeaa, aku pasti datang dong!!! Mana mungkin aku lupa, kan bentar lagi mau ada kejuaraan”,jawab ku.
“baik lah kalau begitu, aku puang duluan ya???? Mau tidur dulu. Daaahhh!!!!!!!!!, oiaa renita aku duluan ya????”,katanya pada ku dan renita.

--------------------------------To be Continued---------------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Sweet 18th