"All About Her,, My Close Friend"



Hari ini tanggal 15 juli 2008,tepat 1 tahun saat kak Rio meninggalkan kami semua. Dan malam ini juga, mama dan papa berkelahi lagi. Aku Erika Sabrina, anak malang yang hanya akan hidup sendiri, sudah bosan dengan semuanya dan ingin mati saja. Praaaaaang…….. (bunyi benda kaca yang terjatuh). Baik pah, kita urus saja perceraian itu. Lebih cepat lebih bagus kan??????. “Baik mah, besok kita urus. Papah juga sudah muak sama mamah yang selalu saja pergi dengan lelaki lain”, jawab papah emosi. 


Karena mendengar pentengkaran mama dan papa nya,Erika pun keluar dari kamarya dan menguping di depan kamar papa dan mama. Erika tidak mampu menahan air matanya saat kedua orang tuanya mengucapkan kata-kata perceraian. Dan akhirnya Erika pun menangis dengan tersedu-sedu sambil berjalan menuju pintu kamarnya, ia menangis hingga matanya pun membengkak.

Keesokan harinyaaaaaaaaa…………………………………………………
Erika keluar dari kamar dan bergegas berangkat ke sekolah,tapi bukan itu saja dia pun melihat mamanya membawa koper dan pergi. Dan Erika pun bertanya “ma, mau kemana???”. Tapi mama pun tak menjawab pertanyaan Erika dan langsung saja pergi. Terpaksa Erika hanya berdiam diri saja, sambil berjalan menuju sekolahnya ternyata Erika bertemu dengan sahabatnya Aulia. “ Ass,Erika pagi nie sungguh cerah sekali ya?????”,Tanya Aulia. “haah??? Iaa benar cerah,sampai-sampai hari-hari cerah ku sudah lewat???”,jawab Erika. “maksud mu apA?”,Tanya aulia lagi. “ahahhahahahhaha xD… bukan apa-apa kok,hanya bercanda. Ayo kita cepat ke sekolah supaya tidak terlambat”,jawab Erika. 

Karena kemarin hari ulang tahun sekolah mereka,jadi hari ini hanya ada classmeting saja. Semua anak memandang aneh pada Erika, mereka semua seperti membicarakan Erika. Erika pun hanya menunduk saja,, Aulia yang berada di sampingnya merasa bingung, karena hanya Aulia saja lah yang belum mengetahui rumor ini. Setelah sesampainya di kelas, Erika dihampiri oleh sang ketua kelas. Nama ketua kelas itu ialah Shinta. “Erika,benar kah rumor yang beredar hari ini???”,Tanya Shinta. “Apa yang kau bicaraka? Aku nggak mengerti? Rumor apa lagi???”,jawab Erika. “aku mendengar dari salah satu anak di kelas 2C, katanya kau pergi ke klub malam ya???? Apa kau ingin membuat nama kelas kita jadi terpuruk??? Kamu tau tidak kalau satu yang berbuat semua akan kena imbasnya???”,jawab Shinta marah. “aaaaaaahhhh….. itu. Iaaa itu memang benar, aku mau pergi atau tidak bukan urusan mu kan?? Aku pergi juga tidak memakai nama sekolah, lebih baik jangan ikut campur urusan ku. Urusi saja urusan mu sendiri”,sahut Erika kesal. Aulia hanya terpaku sambil memandang Erika, sebenarnya Aulia sudah mengetahui sifat sahabatnya itu dari kelas 3 SMP, Aulia tidak dapat membantu banyak tentang sahabatnya yang satu ini, karena Erika sangat keras kepala dan nggak suka di atur. Ketua kelas pun lalu mengalihkan pertanyaan pada Aulia. “Aulia, kamu kan sahabatnya Erika. Apa tanggapan mu mengenai hal ini?? Padahal kau kan murid yang sangat alim,pintar  dan baik, serta kamu dari keluarga yang baik-baik kan??. Kamu tidak takut kalau reputasi mu bisa jadi buruk juga karena berteman dengannya???”,Tanya Shinta sinis.

“Aku berteman dengan seseorang bukan melihat apa latar belakanganya. Menurut ku setiap orang memiliki perbedaan dan punya caranya sendiri untuk berkembang. Aku tidak pernah menyalahkannya mengapa dia sering pergi ke tempat-tempat seperti itu. Aku sering menasehatinya untuk tidak pergi ketempat seperti klub malam. Tapi Erika juga butuh proses untuk berubah jadi anak yang lebih baik lagi, nggak mungkin dia bisa langsung berubah dalam sehari!! Dan satu lagi aku tulus berteman dengannya. Seberapa besar kah kesalahan yang dilakukan Erika sampai kalian selalu memojokkannya??? Apa tidak bisa di maafkan????”,jawab Aulia. Shinta pun hanya terdiam mendengar perkataan Aulia, lalu shinta berkata “Sudahlah, kalian sama saja keras kepalanya”. Shinta pun akhirnya pergi meninggalkan mereka.

“Erika ayo kita pulang”,ajak Aulia. “mmmm”,jawab Erika sambil manggut. Selama diperjalanan pulang mereka lebih banyak berdiam. Memang banyak perbedaan antara Aulia dan Erika, Aulia adalah anak yang sangat baik dan berbakti kepada orang tuanya. Sedangkan Erika adalah anak yang nakal dan suka pergaulan bebas, tetapi dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing mapu menutupi keburukan salah satu diantara mereka. Aulia lebih dulu sampai dirumah dari pada Erika, “Aku duluan ya???”,kata Aulia. “ iya”,jawab Erika singkat.

 Waktu terus berputar dan detik pun terus berjalan… dan siang pun sudah tergantikan oleh malam. Angin di sore hari sungguh menyejukkan, andai saja aku bisa membagi kebahagian ku dengan semua orang yang ku sayang (gumam Erika dalam hati). Seperti biasa setiap malam rabu Erika selalu pergi ke klub malam dan bertemu dengan teman-teman yang brandalan.

“hai, Erika lama sekali tidak kemari???”,Tanya salah seorang temannya. “iaa nih, lagi bokek soalnya”,jawab Erika. “hahahahahhahahhaha xD seperti biasa jawaban Erika selalu membuat kita tertawa. Baiklah selamat menikmati ya?????”,kata salah satu lagi temannya. Dum dam desh….. dum… dumm… (suara music klub malam yang begitu nyaring) Erika duduk bersama teman-temannya sambil minum minuman keras dengan asyiknya mereka menyantap menu itu. Namun tiba-tiba HP yang di taruh Erika di kantong bergetar,ketika ia lihat ternyata aulia yang menelpon. Erika pun keluar sebentar untuk mengangkat telpon. “tuggu sebentar ya teman, aku jawab telpon dulu”,kata Erika.

“ya hallo?? Ada apa Aulia??”,Tanya Erika. “tidak apa-apa. Kamu dimana kok rame sekali??”,Tanya aulia. “oh,, sekarang ini aku lagi di klub”,jawab Erika. “Erika, kamu kan sudah berjanji pada ku tidak akan ke klub lagi dan akan berhenti minum-minum???? Apa tidak bisa menepatinya untuk diri mu sendiri???”,Tanya aulia. “aaa,, ia ia aku sudah berjanji, tapi aku lagi suntuk, aku bingung harus ngapain. Kau tau papa dan mama ku sudah memutuskan untuk bererai. Aku takut sekali aulia??? Benar-benar takutt!!!”,jawab Erika sedih. “hah?? Benar kah paman dan bibi memutuskan begitu??? Seharusnya dalam keadaan begini kamu harus shalat, banyak memohon ampun kepada ALLAH, dan banyak berdoa kepadanya . karena semua ini ALLAH yang mengaturnya????”,jawab aulia.

“percuma aku shalat lia, kalau akhirnya juga nggak bisa merubah segalanya. Toh,, orang tua ku cepat atau lambat akan bercerai juga”,jawab Erika. “kamu jangan berbicara begitu, bukan tidak bisa di rubah, hanya saja mungkin belum saat nya permohonan mu di kabulkan. Tapi aku yakin ALLAH akan mengabulkan semua do’a hambanya rika”,jawab aulia. Erika terdiam sejenak, entah apa yang dipikirkan olehnya. “cepat lah pulang Erika ini sudah jam 11.30 malam, apa kau mau nginap di klub??? Pulanglah, papa mu lagi menunggu mu. Jangan membuat papa mu sedih lagi”. “baiklah aku akan pulang”,jawab Erika lesu. Benar apa yang dikatakan Aulia kalau papa nya Erika sedang menunggu, suara kaki Erika yang terus melangkah dari teras hingga berhenti tepat depan pintu rumah. Saat Erika sudah membuka pintu rumah, terlihat papa yang sudah berdiri dengan wajah yang sangat marah. “dari mana saja kamu?? Jam segini baru pulang, ngapain aja kamu?”,Tanya papa marah. “ huhh!!! Nggak ada urusannya sama papa, aku mau pulang jam berapa  kek terserah aku. Mending papa urus aja surat cerai yang sama mama itu. Erika sudah bosen dan capek pa! permisi Erika mau tidur dulu, NGANTUK!!!!”,jawab Erika kasar.

Pagi hariiinyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……..!!!!!!!!!!!!!!!!!
“Hai, aulia. Manis sekali kamu memakai jilbab itu, ternyata kamu memang manis kalau pakai jilbab?? Hahahhahhaha xD,, beda sekali dengan ku, ya kannn?????”,kata Erika. “oooh,, terima kasih pujiannya. Kamu juga terlihat sangat cantik kalau memakai jilbab. Setiap wanita pasti sangat cantik kalau mengenakan jilbab”,jawab Aulia. “ahahahhahahhaha xD,, kalau cewek seperti aku yang suka discotik ini memakai jilbab. Ntar citra jilbab itu sendiri akan ternodai. Benar tidak????”,Tanya Erika. “Hmmmm, tentu saja. Makanya kamu harus cepat merubah sisi buruk mu yang suka ke discotik itu, jadi ketika kau mengenakan jilbab nantinya, itu tidak akan sia-sia”,jawab Aulia. “Aulia, hari ini kamu lesu sekali??  Wajah mu juga pucat. Ada apa?? Kamu sakit??”,Tanya Erika penasaran. “ah, tidak. Aku sehat-sehat saja kok. Jangan khawatirkan aku”,jawab aulia.  “oh iya, bagaimana kalau hari ini kita bolos saja. Ya anggap lah refreshing sejenak. Sepertinya kamu kecape’an belajar, jadi butuh refreshing. Murid rajin seperti mu bolos sehari juga nggak bakal ada yang protes kok”,ajak Erika. “mmmm, tapikan bentar lagi ujian kenaikan kelas 3. Mungkin benar kata mu, aku memang butuh refreshing. Baiklah, ayo kita bolos tapi kita mau kemana????”,Tanya aulia bingung. “walah,,,, karena nggak biasa bolos jadi nggak tau kan mau kemana?? Kita ke GameCenter aja, pasti seru disana????”,lagi-lagi ajak Erika. “mmm, baiklah aku juga lama nggak main disana”,jawab Aulia.

Mereka pun sangat asyik bermain. Tapi Erika nggak tau kalau sahabatnya aulia tidak akan bisa bermain lagi setelah ini, karena ternyata Aulia mengalami pendarahan di otaknya. Dokter mengatakan kalau umur Aulia nggak lama lagi. Ditengah asyiknya mereka bermain tiba-tiba……………………  Aulia merasa kepalanya sakit sekali. “Aulia, kenapa??”,Tanya Erika cemas. “kepala ku sakit sekali,aaaakhhhhhhhh!!!! Cepat telpon kan mama ku suruh kemari”,suruh Aulia. “aaaakh, iya i....ya….  aku telpon”,jawab Erika gugup. “halo, tante ini erika. Tante bisa datang ke GameCenter tidak??tiba-tiba saja Aulia merasa kepalanya sangat sakit sekali. Tante cepat datang ya???”,kata Erika cemas. “ah, iya baik. Kamu tunggu disana dulu ya????”,jawab mama nya Aulia. Sementara itu Erika bingung sekaligus cemas, bertahanlah Aulia sebentar lagi mama mu datang menjemput. Aulia terus saja menjerit kesakitan sampai membuat orang-orang berdatangan untuk melihat apa yang terjadi. 15 menit kemudian mama nya Aulia datang, dan langsung membawanya pulang.

Aku merasa sangat bersalah sekali saat itu, karena aku mengajaknya bermain lama sekali. Sudah 2 hari dia nggak turun ke sekolah, dan Aulia juga nggak ada dirumahnya. Setiap kali aku kesana selalu terlihat kosong. Tetangga juga nggak ada yang tahu kemana keluarganya dan dia, bepergian. Aku memang selalu memikirkan diri sendiri.. bodoh.!!! Bodoh!! Bodoh!!!! (gumam Erika dalam hati). Terlintas dipikiran Erika untuk menelponnya saja, akhirnya Erika menelpon dan menanyakan kabarnya bagaimana.

“hai, aulia. Bagaimana kabar mu??? Aku sangat merindukan mu. Maafkan aku ya????”,Tanya Erika dengan nada menyesal. “akhh, kabar ku baik saja kok!! Jangan khawatir Erika?? Aku akan baik-baik saja. Besok aku juga sudah bisa turun sekolah, hari rabu kita kan ada ujian??”,jawab Aulia. “ iya bener. Tapi jangan memaksakan diri dulu, kalau kamu belum sehat betul”,sahut Erika. “aku sudah baikan kok!! Maksih ya sudah mengkhawatirkan aku??? “,jawab Aulia. “baiklah sampai ketemu besok. Daaahh!!!”,sahut Erika. “mmm,OK!”,jawab Aulia.

Akhirnya hari ujian kenaikan kelas pun dimulai, seperti biasa anak-anak menggunakan waktu luangnya untuk belajar. Tetapi beda sekali dengan Erika yang tidak pernah belajar. Tepat pukul 08.00 pagi ujian pun dimulai. Hari ini Aulia masih terlihat sangat pucat dan tidak bertenaga,Erika memandang cemas pada Aulia. waktu ternyata sudah menunjukkan pukul 11.30 siang, bel yang menandakan ujian pun telah selesai berbunyi. “Erika aku pulang duluan ya? Karena aku masih tidak enak badan?”,kata Aulia. “mmm, ia. Hati-hati ya??”,jawab Erika. Sesampainya dirumah Aulia bicara pada mama nya. Ia memohon pada mamanya untuk menjaga Erika kalau ia sudah dipanggil Allah nanti. Mamanya lalu berkata “Aulia, kamu ini bicara apa? Tenang saja, mama sudah menganggap Erika sebagai anak sendiri”. “ma, aulia mau cerita sama mama tentang Erika, dulu waktu kelas 3SMP Erika anak yang sangat nakal dan dia sudah ikut pergaulan bebas ma. Itu karena ia memiliki keluarga yang  brokenhome, ditambah lagi saat itu kakaknya meninggal karena overdosis minum obat. Sejak saat itu lia punya tekad untuk membuat Erika berubah jadi anak yang baik. Dan itu semua nggak bisa menutupi kesalahannya yang lalu. Dimata orang lain Erika tetap jelek ma, padahal sekarang dia sudah hampir menjauhi pergaulan bebas itu. Dan aku mohon sama mama nanti, kalau sampai akhir hidup ku, aku belum bisa membuatnya lebih baik lagi. Berjanjilah ma menggantikan aku diposisi itu????”,Tanya Aulia. “baiklah sayang, mama akan membantunya sebisa mungkin”,jawab mama. “terima kasih ma, aulia mau ke kamar dulu ya. Ingin tidur ngantuk sekali”,kata aulia. “iya sayang, istirahatlah!”,jawab mama. 

Keesokan harinya!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Mama membangunkan aulia, tapi aulia tidak bangun juga. Ternyata hari itu juga aulia sudah meninggalkan semua orang yang disayanginya untuk selama-lamanya. Mama aulia tidak dapat membendung tangisnya dan menangis. Teman-teman aulia pun melayat ke rumah aulia, mereka semua sangat terkejut dengan kejadian ini. Terlebih lagi Erika, ia tidak mampu menahan rasa sedihnya itu karena sahabat satu-satunya yang sangat baik padanya meninggalkannya. Kemudaian jenazah Aulia dimakam kan, para tamu pun sudah pulang kerumah masing-masing. “tante, jangan sedih. Kalau tante sedih aulia tidak akan merasa tenang disana?”,seru Erika. “iya,kamu benar Erika. Tante akan menghapus air mata ini. Dan kamu pulanglah, ini sudah hampir malam”,jawab mama aulia. Erika pun pulang kerumah, selama perjalanan pulang Erika mengingat semua kenangannya pada aulia. akhirnya Erika berhenti disuatu taman,lalu ia duduk disalah satu ayunan taman itu. Erika menangis karena dia sangat menyesal pada Aulia, dulu ia tidak pernah mendengar apa yang dikatakan aulia padanya dan selalu membuat aulia dalam masalah karena prilakunya yang buruk. “Tuhan, apa dosa-dosa ku benar-benar tidak bisa dimaafkan?? Kenapa kau mengambil semua orang yang ku sayangi, dulu kau mengambil kakak ku satu-satunya, sekarang kau juga membawa sahabat ku. Tidak ada lagi keluarga yang ku miliki. Keluarga yang sudah tidak bisa disatukan lagi. Hanya aku yang tersisa!!! Hiks…hiks…hiks… T_T”.(gumam Erika). 

Sudah 2 minggu setelah kematian Aulia. akhirnya pengumuman kenaikan kelas tiba juga. Pak guru mulai memasuki ruangan dan mengumumkannya pada anak-anak. “anak-anak kalian semua naik ke kelas 3 dengan nilai yang bagus. SELAMAT!!!! Bapak berharap kalian harus meningkatkan lagi belajarnya, karena ujian nasional akan kalian hadapi. Dan anak-anak selamat menikmati liburan kalian”. Anak-anak tertawa gembira setelah mendengar kalau mereka naik kelas, Cuma Erika yang hanya tersenyum kecil. “coba,saat ini kamu ada bersama kami. Pasti di kelas 3 kita sekelas lagi”(gumam Erika dalam hati). Kelas pun sudah bubar, anak lain sudah dijemput oleh orangtua mereka. Erika hanya memandang iri dengan semua anak itu karena ia hanya sendiri, ia hanya berfikir alangkah senangnya kalau ia pun sama seperti anak yang lain. Lalu Erika pun terus berjalan menuju rumah, belum lagi ia melangkah masuk kedalam rumah. Tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti di depan pagar rumahnya lalu berteriak memanggil Erika. “Erika, ayo cepat ikut papa. Kita ke pengadilan sekarang, hari ini mama dan papa akan segera bercerai”,kata papa.
“apa??? Kalian benar-benar akan bercerai?? Apa nggak bisa keluarga yang awalnya hilang di persatukan lagi pa????”,Tanya Erika serius. “sebenarnya papa tidak mau hari ini terjadi. Tapi hubungan kami memang nggak bisa di teruskan lagi. Daripada kami saling menyakiti dan membuat mu sedih, jadi inilah keputusan kami berdua. Papa harap kamu bisa menerima dan memaklumi ini”,jawab papa. “baik, kalau begitu papa pergi saja sendiri. Aku nggak mau hadir di pengadilan itu, mama saja tidak pernah datang untuk menemui ku dan papa yang selalu sibuk dengan urusan papa sendiri. Jadi buat apa aku hadir ”,jawab Erika kasar. Erika pun langsung membuka pintu dan asuk kerumah, sementara papa masih berdiri terdiam di teras rumah. Dan tak lama kemudian papa pergi sendiri ke pengadilan itu. Lalu di teras atas, Erika hanya terduduk di ayunan dengan raut wajah yang sangat sedih lalu  Erika berbicara sendiri. “hahahhaha xD… aulia, apa kau melihat ku saat ini?? Awan diatas sana mirip sekali dengan senyuman mu. Saat ini aku sangat bingung sekali, banyak masalah yang tidak bisa ku selesaikan. Aku jadi teringat dengan semua nasehat mu, kalau lagi ada masalah yang nggak bisa diselesaikan aku harus shalat dan memohon kepada ALLAH agar aku bisa tenang. Dan ternyata semua nasehat mu itu benar, sehabis aku selesai shalat tadi hati ku mulai tenang yah, walaupun aku masih merasa takut dengan perceraian ortu ku ini. Selama 3 tahun terakhir ini kita jadi sahabat, kau selalu mengajari ku kebaikan. Mulai dari tidak ikut pergaulan bebas saat SMP dulu dan melarang ku untuk pergi ke discotik lagi, tapi dulu aku tidak mendengarkan mu, hanya menganggapnya sebagai angin yang lewat. Sekarang aku baru tau, semua yang kamu lakukan untuk ku adalah demi kebaikan ku. Kalau dulu aku tidak bertemu dengan mu, mungkin sekarang aku sudah mati menyusul kakak dan jadi pecandu narkoba. Terima kasih Aulia, sudah menjadi sahabat ku.  Mulai besok aku akan belajar menjadi anak yang baik, Aulia jangan lupa untuk selalu mendukung aku”.

Ternyata waktu terus berjalan, liburan sekolah pun telah usai. Dan anak-anak pun mulai turun kesekolah, anak-anak 1 sekolah terkejut ketika melihat Erika yang mengenakan jilbab. Sebagian anak bertanya pada Erika, “ada apa dengan mu??? Tumben kamu memakai jilbab. Apa kamu sudah insaf???”. “ahahahahha… ia benar. Aku lagi dalam proses untuk menjadi anak yang baik dan merubah kelakuan buruk ku itu. Oleh karena itu aku mohon bantuan kalian semua”,jawab Erika sambil tersenyum kepada teman-temannya itu. Teman sekelas Erika pun tersenyum melihat perubahan Erika tersebut, mereka berbisik membicarakan Erika yang cantik dengan menggunakan jilababnya itu. Akhirnya sekarang bukan musuh yang didapatkannya disekolah melainkan teman-teman yang menyayanginya. Sekarang ia pun menjadi anak yang pintar dan rajin belajar. Bel istirahat sudah berbunyi, banyak sekali teman yang mengajak Erika makan siang di kantin. “Erika, ayo kita makan bersama dikantin???”,ajak salah seorang teman. “mmm, maaf hari ini aku tidak lapar. Kalian makan saja ya??”, jawab Erika. “ya sudah, kalau begitu kita tinggal dulu ya erika????”. Erika hanya tersenyum manis sekali. Seperti biasa, Erika selalu ke balkon atas sekolah. Kali ini pun ia berbicara sendiri “hai Aulia, sekarang kamu sudah melihat ku kan??? Aku sangat cantik bukan mengenakan jilbab ini?? Seperti yang kamu bilang dulu. Kalau semua perempuan akan cantik mengenakan jilbab. Sekarang, aku benar-benar sendiri. Mama dan papa ku sudah memutuskan untuk bercerai, yah mau apa lagi!! Mungkin ini jalan yang dipilih kan tuhan buat ku. Aku akan ikhlas menerimanya seperti kata mu, dan mungkin ini yang terbaik buat ku dan buat mama, papa. Oh ia sekarang aku juga masih dalam tahap belajar memperdalam agama Islam. Kamu akan selalu mendukung aku kan??? Aku akan terus dan terus belajar sampai aku bisa menjadi seperti diri mu juga yang sangat baik pada setiap orang dan berbakti sama kedua orang tua. Sekali lagi terimakasih banyak Aulia, bagi ku kau adalah pahlawan dalam hidup ku!!!  Aaakhh!!! Tunggu dulu, hari ini aku melihat lagi awan yang sama seperti hari itu. Awan yang berbentuk senyuman, apakah itu pertanda kau sedang tersenyum melihat teman mu yang maniss ini??? Ahahhahahahahha xD,,, aku bicara apa sich!!??  Hyuuuhh!! Terimakasih aulia…terimakasih banyak”. Erika pun tak hentinya  mengucapkan terimakasih kepada Aulia dan terus memandangi awan yang ada dilangit itu dengan tersenyum gembira.



------THE END------


Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Sweet 18th