Separation Part 5




Nabila, kau murid yang datang dari osaka kan? Iya benar. Kau tolong isi surat ini lalu minta cap stempel orang tua mu atau tanda tangannya saja juga tidak apa-apa. Maaf, begini pak saya tidak punya keluarga. Satupun nabila, setidaknya paman atau bibi mu? Saya tidak punya paman dan bibi. Sebentar aku lihat daftar murid dulu.
”Setelah melihat begitu lama pak guru baru memutuskan”, ah benar kau tidak punya siapa-siapa, kau kemari kan dapat beasiswa ya? Benar pak. Apa....dia murid beasiswa ternyata dia orang miskin ha....ha....ha....,”celetuk salah seorang murid”. Sudah nak, kau tidak boleh bicara begitu padanya? Baik pak.
Tunggu tapi di sini nama ayah mu matsumoto rei, setau bapak bukan kah matsumoto rei itu orang yang kaya di sini. Bukan pak, mungkin nama nya saja yang sama tapi beda orang. Oh... mungkin saja nak.
Terus bagaimana tentang tanda tangan ini pak? Cari lah orang yang dekat dengan mu atau ibu apartemen mu saja bagaimana? Baik pak. Nah, anak-anak kalian boleh istirahat karena bel sudah berbunyi dari tadi.
Reo, hanaga,harada kebetulan kalian lagi ngumpul, eh tau ga ada anak yang mendapatkan beasiswa dari smpnya lalu dia di terima di sekolah ini. Berarti dia miskin dong ha....ha....ha....... hatsuki, siapa namanya,”tanya reo”? Kalau nggak salah nabila. Apa nabila masuk sini karena beasiswa? Iya, kata yang lain tadi begitu. Siapa yang bilang? Mariko, teman sekelas nya.
Nanti kalau rie mencari ku bilang saja aku ada perlu sebentar ok...!! baik lah reo. Permisi,”wah itu kakak kelas kita yang paling cakep kan”. Permisi, apa yang namanya nabila ada? Eh, kakak nabila ada kok tapi ngapain cari nabila sih mendingan nyari kita aja. Berisik tau, bilang mana nabila? Huh kejam banget sih, tuh yang duduk paling belakang.
Nabila, ayo ikut aku.”tanya reo”? Nggak mau, maksa banget sih. Kamu benar-benar sudah lupa sama ka.....upp bisa diam ga sih,”nabila menutup mulut reo supaya ga keceplosan”. Ya sudah ayo kita bicara di luar, kalau kita bicara di sini ga enak ntar di lihat sama teman-teman ku lagi,”kata nabila”.

-------------------- To Be Continued -------------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Sweet 18th